Tahukah kamu bagian terburuk dari
insomnia yang mengusik malam-malammu?
Bukan, bukan saat kamu habiskan
berjam-jam lelahmu dengan coba pejamkan mata namun tak bisa.
Bukan, bukan saat kamu fokuskan pikirmu
untuk terlelap namun tak kuasa.
Bukan, bukan saat kamu tersadar bahwa
kantuk mendera namun raga memaksa tetap terjaga.
Bukan, bukan saat kamu pertanyakan
mengapa dan tak temukan jawabnya.
Bukan, bukan itu.
Bagian terburuknya adalah saat kamu akhirnya
tertidur,
dan kamu pikir akhirnya mampu lenyapkan
insomnia yang mengganggu waktu tidurmu,
tapi sekejap kemudian kamu terbangun..
dan tersadar akan isak yang entah sejak
kapan kamu hadirkan..
kamu hanya tahu bantalmu kuyup bukan
oleh peluh..
dadamu sesak..
pipimu basah..
dan saat kamu beranjak menatap cermin,
sembab di matamu yang angkat bicara.
Lalu sekelebat mimpi yang terasa nyata
mulai mengurai sebabnya..
TUHAN, tak
bolehkah ku sekedar terlelap saja?
Tanpa perlu kembali
pertanyakan apa atau mengapa kala kubuka mata?